Sign In => Facebook:Muhamad ilham Twitter: M_ilham31

Senin, 07 Mei 2012

Mengatasi Rasa jenuh di kelas

Mengatasi rasa Jenuh di kelas
Kejenuhan adalah rasa yang sering timbul selain rasa malas. Baik itu pada asiswa maupun pada Guru. Namun, lebih sering melanda siswa di sekolah. Apalagi, jam pelajaran eksak yang diletakkan di akhir pelajaran. Lapar, kantuk, dan lemahnya konsentrasi. Hal ini biasa terjadi, terutama pada sekolah-sekolah yang menerapkan sistem fullday dan bimbingan belajar. Kelas 9 dan XII misalnya, hampir setiap hari ketika dekat bulan ujian, mau tak mau mereka harus puas dengan seabrek soal untuk latihan.
Kebetulan saya memberikan bimbel untuk kelas 9 dan kelas XII. Nasib Guru bimbel, selalu disisakan semangat yang hanya tinggal 20%, bahkan tak jarang ditinggal tidur. Hal ini saya maklumi karena tenaga dan pikiran siswa saya sudah habis digunakan untuk menerima seabrek pelajaran. Melihat keadaan ini saya banyak bertanya kepada siswa, cara belajar apa yang diinginkan, supaya bimbingan belajar menjadi hal yang menyenangkan.
1. Belajar di Luar Kelas.
Cara belajar seperti ini paling banyak disarankan oleh siswa. Sembari merasakan udara luar, siswa saya ternyata lebih bisa berkonsentrasi dan menerima penjelasan dengan lebih santai dan segar. Untuk cara ini, sebaiknya digunakan ketika pembahasan soal, karena tidak begitu membutuhkan papan tulis untuk menerangkan materi. Selain di halaman sekolah, Mushola dan perpustakaan bisa menjadi alternatif yang cukup menarik.
2. Menggunakan Sedikit Trik.
Saya mendapatkan trik ini ketika kuliah. Ketika saya coba ternyata trik ini cukup membangkitkan semangat siswa ketika membahas soal. Tidak terlalu sulit. Soal pertama saya yang membaca, kemudian soal ke 2 saya menunjuk salah satu siswa laki-laki. Siswa tersebut harus menjawab dengan benar, kemudian giliran dia yang memilih satu teman perempuan untuk menjawab soal berikutnya, begitu seterusnya. Ikuti saja trik itu, diselah-selah siswa kita memilih siapa yang akan melanjutkan mejawab soal, kegembiraan akan datang dengan sendirinya. Hal ini terjadi ketika slah seorang siswa laki-laki atau perempuan menunjuk anak yang memang dijodoh-jodohkan oleh teman sekelasnya. Atau yang ditunjuk adalah tim penggembira kelas mereka.
3. Selingi dengan Musik.
saya gunakan cara ini ketika saya memberi catatan di papan, atau memberi tugas mengerjakan soal. Ketika saya menulis di papan, untuk materi yang agak panjang dan rumit. Sembari menulis saya membolehkan siswa mendengarkan musik. Dengan syarat, tulisan harus lengkap, dan mulut tetap tak bersuara. Ada sebagian kelas yang tidak egois, satu suber musik di suarakan agak keras, supaya teman yang lain bisa mendengarkan. Begitu selesai menulis, tidak ada musik. Giliran saya memberi penjelasan.
Selama mengajar, cara-cara seperti inilah yang saya lakukan untuk mengurangi kejenuhan yang melanda siswa saya. Semoga bermanfaat.

Melepaskan 8 Hal dalam hidup

MELEPASKAN 8 HAL DALAM HIDUP


1. Melepas tekanan
Lelah tidaknya Anda tergantung pada persepsi Anda. Apabila Anda tidak membersihkan pikiran, maka pikiran akan penuh debu. Setiap hari Anda akan menemui banyak kegiatan, sebagian bahagia, sebagian lagi tidak.

Semua peristiwa ini akan menetap di pikiran, melebur dan mengacaukan pikiran. Bila Anda menyimpan kenangan yang menyakitkan, Anda akan merasa sangat tertekan. Oleh karenanya, bersihkan pikiran Anda, biarkan hal-hal itu berlalu, singkirkan kenangan pahit, maka Anda akan memiliki banyak ruang untuk kebahagiaan.
 

Ketidakbahagiaan merupakan akar penderitaan Anda
 

2. Melepas kekhawatiran
Kebahagiaan sebenarnya cukup sederhana. Melatih tersenyum, bukan secara mekanis memasang ekspresi pada wajah Anda, tetapi berusaha keras untuk mengubah apa yang Anda rasakan di dalam. Belajar untuk menerima kenyataan dengan tenang; belajar bagaimana mengatakan kepada diri sendiri, “Saya akan mengikuti sifat alam.”

Belajar bagaimana menghadapi krisis dengan jujur, memandang hidup dengan positif, melihat sisi terang dari segala sesuatu. Dengan demikian, secercah cahaya akan masuk ke dalam hati Anda dan menghalau kegelapan.
 

Kebahagiaan itu sebenarnya sederhana. Hanya membiarkan diri Anda merasa bahagia
 .  

3. Melepas pikiran ruwet
Hilangkan hal itu dari kamus Anda. Tidak semua orang bisa menjadi contoh teladan yang dikagumi semua orang, namun semua orang dapat memiliki pikiran yang besar. Pikiran yang besar dapat meredam rasa sakit dan kesedihan seseorang; dapat mengompensasi kekurangan Anda; memungkinkan Anda untuk melanjutkan perjalanan hidup tanpa rasa takut dan membantu menyadari bahwa pikiran Anda sendiri dapat melampaui gedung pencakar langit dan gunung tertinggi!

Percaya pada diri sendiri, temukan relung sendiri dan Anda juga dapat memiliki kehidupan yang berharga
 

4. Melepas rasa malas
Kerja keras dapat mengubah hidup seseorang. Jangan gelap mata, iri pada orang lain. Jika Anda dapat mencoba keras dan gigih, Anda juga bisa memilikinya. Karena ketika Anda berlatih hingga sempurna, itu adalah sebuah ketrampilan.

Hanya untuk mengingatkan: memperbaiki diri sendiri, bahagia, sehat, dan bersikap baik, akan memungkinkan Anda untuk memiliki kehidupan yang indah.  

5. Melepas sikap buruk
Jika ingin berhasil, berusahalah untuk menjadi yang terbaik. Ganti sikap negatif Anda dengan positif. Ganti keacuhan dengan martabat, kemunafikan dengan ketulusan; pikiran sempit dengan toleransi, depresi dengan kebahagiaan, kemalasan dengan ketekunan, kerentanan dengan ketangguhan… selama Anda mau, Anda akan menjadi yang terbaik sepanjang hidup Anda.

Tidak ada yang bisa mempengaruhi hasil perjuangan Anda. Anda adalah satu-satunya yang bertanggung jawab. 
Meskipun tidak semua mimpi dapat menjadi kenyataan, mimpi indah dapat membawa keindahan pada hidup seseorang

6. Melepas keluhan
Lebih baik bekerja keras daripada mengeluh. Semua kegagalan adalah dasar untuk sukses. Mengeluh dan menyerah adalah halangan yang mencegah datangnya keberhasilan. Menerima kegagalan dengan tenang adalah cara cerdas.

Mengeluh tidak dapat mengubah kenyataan, hanya kerja keras yang bisa membawa kembali harapan. Emas murni selalu ada saatnya bersinar.
 

Banyak mukjizat dalam kehidupan dibuat oleh orang yang lahir dalam lingkungan yang tidak menyenangkan.


Jangan khawatir pada hidup, dan jangan berpikir bahwa kehidupan memperlakukan Anda secara tidak adil.
Pada kenyataannya, Anda diberikan porsi hidup yang sama dengan orang lain.  

7. Melepas keraguan
Mengambil tindakan cepat. Setelah Anda memutuskan sesuatu, jangan ragu. Majulah ke tujuan Anda dan jangan menoleh ke belakang. Kesempatan muncul sekejab dan hanya kecepatan dan ketegasan yang dapat menangkapnya.

Mengambil tindakan cepat merupakan salah satu karakteristik orang sukses. Bila Anda tahu bahwa ide Anda baik, bertindaklah secepat Anda bisa, jika Anda melihat peluang yang baik, tangkaplah. Dengan demikian, Anda dijamin akan sukses.
 

Beberapa orang harus Anda lupakan. Beberapa kejadian baik untuk mengintrospeksi diri Anda. Beberapa hal harus diurus. Beberapa hal tidak bisa menunggu, dan sekali keraguan timbul akan mengakibatkan penyesalan dalam hidup Anda. Hanya jika Anda dapat membiarkan hal-hal tersebut pergi ketika Anda harus melepasnya, 
Anda dapat memperoleh kebahagiaan yang benar-benar milik Anda dalam hidup ini

8. Melepas prasangka
Ketika pikiran Anda luas, langit dan bumi akan menunjukkan ruang.

Toleransi adalah kebaikan. Bila Anda menolerir orang lain, Anda benar-benar membuat ruang bagi jiwa Anda. Hanya dalam dunia yang penuh toleransi, manusia dapat memainkan lagu kehidupan yang harmonis.
 

Jika tidak menginginkan prasangka, kita harus menciptakan masyarakat yang toleransi. Jika kita ingin menghilangkan prasangka, pertama-tama kita harus menyingkirkan pikiran sempit.
 

Hanya dengan menyingkirkan prasangka jauh-jauh, seseorang dapat memiliki keharmonisan dengan diri sendiri, dengan orang lain dan masyarakat.
 

Bukan hanya kita yang menginginkan kebahagiaan, tetapi juga teman dan saudara kita, dan bahkan orang asing. Kita ingin mereka semua merasakan kebahagiaan kita. 
Sukacita berbagi kegembiraan melampaui sukacita dalam memiliki.

Sabtu, 31 Maret 2012

Menghadapi kebosanan dalam mengajar

MENGHADAPI KEBOSANAN YG MENYERANG KALA MENGAJAR

Rasa malas belajar  terkadang timbul. Belum termasuk rasa tidak sabar bila anak didik tidak juga mengerti materi yg diajarkan. Meskipun sudah berkali kali guru menjelaskannya. Selain itu, rasa tidak sabar juga timbul apabila anak didik tidak disiplin dan tidak mendengarkan pada saat kita menjelaskan. Dan, ketika ditanyakan kembali, ia tidak bias menjawabnya. Kalau sudah demikian, kita tidak tahu harus berbuat apa.
  meski malas melanda, ketidaksabaran menyerang, sebagai seorang guru yg baik kita harus tetap professional. Kita justru ditantang lagi untuk bias mengatasi hal-hal tersebut, demi kompetensi dalammengajar dan mendidik generasi penerus bangsa ini. Maka dari itu, tercetuslah tips berikut, yg ingin saya share. Siapa tahu bisa berguna kala menghadapi situasi yg sama.
langsung saja yak ke topik kita kali ini, selamat membaca 
J
Tips yg pertama yaitu :





Perbaharui niat dan tujuan dalam mengajar 
 
   Profesi guru adalah salah satu profesi yg paling mulia di jepang, selain dokter,petani atau yg lainya. Itu karena guru akan menentukan nasib suatu bangsa di kemudian hari. Gurulah yg mendidik dan menciptakan generasi yg bias menjadi hebat dalam moral dan iptek, atau malah sebaliknya, menjadi generasi yg bobrok moralnya dengan penguasaan iptek yg nol besar.
   Oleh karenanya niat dan tujuan seorang guru dalam mengajar tidak melulu untuk menjejali anak didik dengan pengetahuan. Guru juga harus mendidik murid agar baik moralnya. Itulah tugas guru yg paling utama yaitu mendidik manusia menjadi manusia yg baik dalam segi moral,spiritual,ilmu dan pengetahuan serta kemampuan mengahadapi suatu masalah dalam kehidupan nyata (life skill).
   
Tugas yg cukup berat bukan? Berat, namun amat mulia. Dengan tugas tersebut, sudah sewajarnyalah bila seorang guru sebelum berangkat mengajar disekolah memperbaharui dan meluruskan niatnya. Maka seyogyanya seorang guru harus membuang jauh-jauh keinginan unutk meraih kekayaan semata. Niatkan bahwa menjadi guru hanyalah perpanjangan tugas seorang Nabi untuk mencipta manusia yg baik. 
Dengan niat yg lurus, maka rasa bosan dan jenuh akan lenyap.

Yg kedua :
Kenali anak didik
 Setiap manusia itu unik dan berbeda. Begitu pula dengan anak didik. Gaya belajar masing” anak didik sangatlah berbeda satu dengan yg lainnya. Amaslah mereka yg kurang konsentrasi atau susah menyerap materi ajar yg diajarkan dapat terjadi karena gaya belajar dan gay mengajar guru yg tidak sesuai
   Untuk anak didik yg memiliki gaya belajar visual, dapat menjadi masalah bagi seorang guru yg memiliki gaya mengajar bercerita atau mendongeng. Maka dari itu, sebaiknya guru tersebut juga memiliki alat bantu ajar berupa poster yg menarik atau film kartun yg pasti akan mudah diingat oleh anak dengan karakter belajar seperti ini.
   seperti yg telah dikemukakan oleh Howard Gardner tentang Multiple Intelligence, tentang kecerdasan ganda yg dimiliki setiap orang, maka gaya belajar muridpun akan berbeda beda sesuai dengan tipe kecerdasan yg ia miliki. Tipe kecerdasan ini adalah kecerdasan linguistic atau bahasa, kecerdasan logika matematika, kecerdasan spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan music,kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan natural
  untuk seorang murid yg memiliki kecerdasan dibidang bahasa,misalnya, maka gaya mengajar unutk murid ini akan berbeda dengan kecerdasan bidang matematika. Begitu seterusnya
Yg ketiga :
Memperbaharui gaya mengajar
   
 gaya monoton guru dalam mengajar, sangat erat terkait dengan rasa bosan dan jenuh dalam mengajar, metode mengajar dengan berceramah monolog (hanya guru yg berbicara dan murid mendengarkan) didepan kelas dengan suara datar dan monoton akan membuat murid bosan dan mengantukJangankan murid, guru itu sendiripun akan mengantuk dan bosan dengan celotehnya sendiri.
   Oleh karena itu, hendaklah kita memperbaharui gaya mengajar. Ceramah monolog sudah ketinggalan jaman dan terbukti tidak mencerdaskan anak didik. Gaya mengajar dengan berdiskusi yg banyak melibatkan murid, justru akan membuat murid lebih mendalami materi ajar. Jika memang materinya cukup berat, seperti sejarah, gaya menerangkan bias diperbaharui dengan gaya dongen kocak. Penjelasan dengan gaya dongeng ini bias dengan membedakan intonasi suara unutk tokoh dalam cerita tersebut, membawa boneka, buku bergambar, dll. dengan demikian, murid tidak akan bosan dengan gaya mengajar kita, dan dijamin tidak akan mengantuk. Rasa bosanpun  hilang.
Dan yg terakhir :
Memperbanyak referensi materi ajar dan cara mengajar yg baik


    
Guru terkadang tidak tahu harus menjawab apa ketika ada anak didik yg bertanya sesuatu hal dalam materi ajar secara mendalam. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya referensi dan penguasaan materi tersebut. Maka perbanyaklah referensi materi ajar. Buku”  lain yg menunjang materiajar dapat diperoleh di toko buku atau diperpustakaan sekolah.

 Mba Novita anggraini

Hmm,, mungkin cuma segitu yg dapat saya sampaikan ,kurang lebihnya saya mohon maaf
akhir kata saya ucapkan terimakasih telah membaca artikel ini 
J

Nama : Muhamad Ilham

TTL : karawang,31 oktober 1995

Alamat : johar Fc

Agama : alhamdulillah islam

Hobi : main bola kayanya

Facebook : Muhamad  Ilham

Twitter : @M_ilham31

Motto Hidup : berhatilah seperti layaknya orang nelayan

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Coupons