MENGHADAPI KEBOSANAN YG MENYERANG KALA MENGAJAR
Rasa malas belajar terkadang timbul. Belum termasuk rasa tidak sabar bila anak didik tidak juga mengerti materi yg diajarkan. Meskipun sudah berkali kali guru menjelaskannya. Selain itu, rasa tidak sabar juga timbul apabila anak didik tidak disiplin dan tidak mendengarkan pada saat kita menjelaskan. Dan, ketika ditanyakan kembali, ia tidak bias menjawabnya. Kalau sudah demikian, kita tidak tahu harus berbuat apa.
meski malas melanda, ketidaksabaran menyerang, sebagai seorang guru yg baik kita harus tetap professional. Kita justru ditantang lagi untuk bias mengatasi hal-hal tersebut, demi kompetensi dalammengajar dan mendidik generasi penerus bangsa ini. Maka dari itu, tercetuslah tips berikut, yg ingin saya share. Siapa tahu bisa berguna kala menghadapi situasi yg sama.
langsung saja yak ke topik kita kali ini, selamat membaca J

langsung saja yak ke topik kita kali ini, selamat membaca J
Tips yg pertama yaitu :
Perbaharui niat dan tujuan dalam mengajar
Profesi guru adalah salah satu profesi yg paling mulia di jepang, selain dokter,petani atau yg lainya. Itu karena guru akan menentukan nasib suatu bangsa di kemudian hari. Gurulah yg mendidik dan menciptakan generasi yg bias menjadi hebat dalam moral dan iptek, atau malah sebaliknya, menjadi generasi yg bobrok moralnya dengan penguasaan iptek yg nol besar.
Tugas yg cukup berat bukan? Berat, namun amat mulia. Dengan tugas tersebut, sudah sewajarnyalah bila seorang guru sebelum berangkat mengajar disekolah memperbaharui dan meluruskan niatnya. Maka seyogyanya seorang guru harus membuang jauh-jauh keinginan unutk meraih kekayaan semata. Niatkan bahwa menjadi guru hanyalah perpanjangan tugas seorang Nabi untuk mencipta manusia yg baik. Dengan niat yg lurus, maka rasa bosan dan jenuh akan lenyap.
Yg kedua :
Kenali anak didik
Kenali anak didik

Untuk anak didik yg memiliki gaya belajar visual, dapat menjadi masalah bagi seorang guru yg memiliki gaya mengajar bercerita atau mendongeng. Maka dari itu, sebaiknya guru tersebut juga memiliki alat bantu ajar berupa poster yg menarik atau film kartun yg pasti akan mudah diingat oleh anak dengan karakter belajar seperti ini.
seperti yg telah dikemukakan oleh Howard Gardner tentang Multiple Intelligence, tentang kecerdasan ganda yg dimiliki setiap orang, maka gaya belajar muridpun akan berbeda beda sesuai dengan tipe kecerdasan yg ia miliki. Tipe kecerdasan ini adalah kecerdasan linguistic atau bahasa, kecerdasan logika matematika, kecerdasan spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan music,kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan natural
untuk seorang murid yg memiliki kecerdasan dibidang bahasa,misalnya, maka gaya mengajar unutk murid ini akan berbeda dengan kecerdasan bidang matematika. Begitu seterusnya
seperti yg telah dikemukakan oleh Howard Gardner tentang Multiple Intelligence, tentang kecerdasan ganda yg dimiliki setiap orang, maka gaya belajar muridpun akan berbeda beda sesuai dengan tipe kecerdasan yg ia miliki. Tipe kecerdasan ini adalah kecerdasan linguistic atau bahasa, kecerdasan logika matematika, kecerdasan spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan music,kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan natural
untuk seorang murid yg memiliki kecerdasan dibidang bahasa,misalnya, maka gaya mengajar unutk murid ini akan berbeda dengan kecerdasan bidang matematika. Begitu seterusnya
Yg ketiga :
Memperbaharui gaya mengajar
gaya monoton guru dalam mengajar, sangat erat terkait dengan rasa bosan dan jenuh dalam mengajar, metode mengajar dengan berceramah monolog (hanya guru yg berbicara dan murid mendengarkan) didepan kelas dengan suara datar dan monoton akan membuat murid bosan dan mengantuk. Jangankan murid, guru itu sendiripun akan mengantuk dan bosan dengan celotehnya sendiri.
Memperbaharui gaya mengajar
gaya monoton guru dalam mengajar, sangat erat terkait dengan rasa bosan dan jenuh dalam mengajar, metode mengajar dengan berceramah monolog (hanya guru yg berbicara dan murid mendengarkan) didepan kelas dengan suara datar dan monoton akan membuat murid bosan dan mengantuk. Jangankan murid, guru itu sendiripun akan mengantuk dan bosan dengan celotehnya sendiri.
Dan yg terakhir :
Memperbanyak referensi materi ajar dan cara mengajar yg baik
Guru terkadang tidak tahu harus menjawab apa ketika ada anak didik yg bertanya sesuatu hal dalam materi ajar secara mendalam. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya referensi dan penguasaan materi tersebut. Maka perbanyaklah referensi materi ajar. Buku” lain yg menunjang materiajar dapat diperoleh di toko buku atau diperpustakaan sekolah.
Memperbanyak referensi materi ajar dan cara mengajar yg baik

Mba Novita anggraini
Hmm,, mungkin cuma segitu yg dapat saya sampaikan ,kurang lebihnya saya mohon maaf
akhir kata saya ucapkan terimakasih telah membaca artikel ini J
akhir kata saya ucapkan terimakasih telah membaca artikel ini J
0 komentar:
Posting Komentar